Friday 13 September 2013

Rasul Diutus oleh Allah untuk Mengingatkan Tujuan Penciptaan Manusia



|| Kajian Kitab Tauhid 2 ||

Saudaraku, setelah menjelaskan tujuan dari diciptakannya jin dan manusia, Allah juga mengutus para rasul untuk mengingatkan hal itu agar umat manusia selalu dalam kondisi sadar akan tujuan hidupnya. Hal ini sebagaimana firman Allah di dalam surah An-Nahl ayat 36 yang berbunyi:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اُعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ فَمِنْهُمْ مَنْ هَدَى اللَّهُ وَمِنْهُمْ مَنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلَالَةُ فَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ

Artinya:

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu," maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).

Makna Ayat

Pada ayat ini Allah memberi tahu bahwa Dia telah mengutus seorang rasul kepada setiap umat untuk menyampaikan dan menyerukan ajaran tauhid, yaitu menyembah Allah saja dan menjauhi menyembah taghut. Allah terus mengutus para rasul-Nya untuk mendakwahkan ajaran tauhid ini sejak kejadian perilaku syirik pertama kali pada zaman nabi Nuh hingga diutusnya Rasulullah sebagai rasul dan utusan terakhir. Para rasul itu diutus oleh Allah untuk mengajak umat manusia menyembah Allah dan meninggalkan taghut. 

Taghut berasal dari tughyan. Taghut adalah sebutan untuk segala yang melewati batas. Taghut banyak macam dan jenisnya. Tapi puncaknya ada lima jenis, yaitu iblis la’natullah, orang yang mengubah hukum-hukum Allah, orang yang berhukum dengan selain hukum Allah, orang yang menyeru orang lain untuk menuhankan dirinya, dan sesuatu selain Allah yang disembah sedangkan dia menyetujui hal itu.

Ayat ini juga menjelaskan bahwa umat manusia terbagi dua terkait ajakan dan dakwah para rasul itu. Sebagian orang diberi hidayah taufiq oleh Allah hingga mengikuti ajakan rasul, dan sebagian lagi dijauhkan dari hidayah taufiq hingga berpaling dari ajakan tersebut.

Kesimpulan Ayat

1. Manusia tidak dibiarkan terbengkalai oleh Allah tanpa tugas, perintah, dan larangan.

2. Hikmah diutusnya para rasul adalah untuk mendakwahkan ajaran tauhid dan melarang kemusyrikan.

3. Din yang didakwahkan para nabi itu pada hakikatnya satu, meskipun syariatnya berbeda-beda, yakni memurnikan ibadah hanya kepada Allah dan meninggalkan kemusyrikan.

4. Risalah tauhid meliputi setiap umat manusia tanpa terkecuali.

5. Hidayah taufiq hanya berasal dari Allah, tidak dari yang lainnya.

6. Ada anjuran mengunjungi bekas-bekas peradaban umat terdahulu demi mengambil pelajaran dan mengetahui akibat dari kaum yang mendustakan ajakan tauhid.


*disarikan dari kitab Al-Jadid fi Syarhi Kitab At-Tauhid karya Syekh Muhammad bin Abdul Aziz As-Sulaiman Al-Qar’awi dan kitab Al-Mulakkhash fi Syarhi Kitab At-Tauhid karya Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan.

Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment

Katakan yang baik-baik, atau lebih baik diam. Begitu pesan Rasul kita...